HUBUNGAN BUDAYA DENGAN SASTRA
I.
BUDAYA ATAU KEBUDAYAAN
Kebudayaan
adalah segala sesuatu yang dipelajari dan dialami bersama secara sosial, oleh
para anggota suatu masyarakat. Sehingga suatu kebudayaan bukanlah hanya
akumulasi dari kebiasaan dan tata kelakuan tetapi suatu sistem perilaku yang
terorganisasi. Dan kebudayaan melingkupi semua aspek dan segi kehidupan
manusia, baik itu berupa produk material maupun non material.
II.
SASTRA
Masalah sastra dan
seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang
diulas IBD ada kaitannya dengan sastra dan .Indonesia sangat menjunjung adanya
sastra dan seni, seni termasuk sastra yang pentng dalam manusia karena seni
merupakan ekspresi nilai nilai kemanusiaan yang normativ dan bukan sebagai
formulasi nilai – nilai kemanusiaan.
Sastra meiliki
peranan yang jauh lebih penting karena sastra menggunakan bahasa. Sementara
bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan
manusia untuk memahami diri sendiri yang akhirnya melahirkan filsafat untuk memahami
alam semesta dan akhirnya menciptakan ilmu pengetahuan.
Telah dikukuhkan oleh
para ahli bahasa bahwa bahasa sebagai alat komunikasi secra genetis hanya ada
pada manusia. Bahasa hidup didalam masyarakat dan dipakai oleh warganya untuk
berkomunikasi. Kelangsungan hidup sebuah bahasa sangat dipengaruhi oleh
dinamika yang terjadi dalam dan dialami penuturnya. Dengan kata lain, budaya
yang ada disekeliling bahasa tersebut akan ikut menentukan wajah dari bahasa
itu.
Dengan demikian
bahasa merupakan ujaran yang diucapkan secara lisan, verbail secara
arbitrer,lambang, simbol, dan tanda – tanda yang digunakan dalam bahasa
mengandung makna yang berkaitan dengan situasi hidup dan pengalamn nyata
manusia.
III.
HUBUNGAN BUDAYA DENGAN SASTRA
Ada berbagai teori mengenai
hubungan bahasa dan budaya. Ada yang mengatakan bahasa merupakan bagian dari
budaya, tetapi ada pula yang mengatakan sebaliknya, namun mempunyai hubungan
yang sangat erat, sehingga tidak dapat dipisahkan. Ada yang mengatakan bahwa
bahasa sangat dipengaruhi budaya, sehingga segala hal yang ada dalam kebudayaan
akan tercermin didalam bahasa, dan pendapat sebaliknya bahwa bahasa dipengaruhi
kebudayaan dan cara berpikir manusia atau masyarakat penuturnya.
Dalam analisi
semantik, abdul chaer mengatakan bahwa bahasa itu bersifat unik dan mempunyai
hubungan yang sangat erat dengan budaya masyarakat pemakainya, maka analisis
bahasa suatu bahasa hanya berlaku untuk menganalisis bahasa itu saja tidak
dapat digunakan untuk menganalisi bahasa lain.
Dengan demikian
hubungan bahasa dan kebudayaan seperti anak kembar siam , dua buah fenomena
sangat erat sekali bagaikan dua sisi mata uang , sisi yang satu sebagai sistem
kebahasaan dan didi lain sebagai sistem kebudayaan.
IV.
PENGARUH BUDAYA TERHADAP SASTRA
Bahasa tidak hanya menuai hubungan
dengan budaya, tetapi juga sastra. Bahasa mempunyai peranan yang penting dalam
sastra karena bahasa punya andil besar dalam mewujudkan ide/keinginan
penulisnya. Banyak hal yang bisa tertuang dalam sebuah sastra, baik itu puisi,
novel, roman, bahkan drama. Setiap penulis karya sastra hidup dalam zaman yang
berbeda dan perbedaan zaman inilah yang turut ambil bagian dalam menentukan
warna karya sastra mereka. Oleh karena itu, ada beberapa periode dalam
penulisan karya, seperti Balai Pustaka, Pujangga Baru, Angkatan 45, Angkatan 66
dan sebagainya. Setiap periode mengangkat latar belakang yang berbeda-beda
sesuai zaman dan budaya saat itu.
Perbedaan karya sastra setiap periode
bukanlah semata-mata karena ide/gagasan dari penulisnya. Perbedaan ini
dipengaruhi oleh kondisi sosial, politik dan budaya yang terjadi pada saat itu.
Bahkan, jika kita mau menuntut karya sastra dari awal sampai sekarang dan
meneliti lebih dalam mengenai latar belakang ideologi saat itu, kita bisa
mendapati bagaimana proses perjalanan Bangsa Indonesia. Meskipun karya sastra
di Indonesia bisa dibilang hampir pada posisi tengah, tidak terlalu menonjol
dan tidak terpuruk, namun perlu disadari bahwa budaya barat sedikit demi
sedikit, dari waktu ke waktu, turut mempengaruhi karya sastra Indonesia. Para
peneliti sastra pun menjadi asing dengan dengan tradisi yang dimiliki oleh
sejarah panjang sastra di Indonesia, melalui karya-karya sastra yang ada.
Budaya dan sastra mempunyai
ketergantungan satu sama lain. Sastra sangat dipengaruhi oleh budaya, sehingga
segala hal yang terdapat dalam kebudayaan akan tercermin didalam sastra.
Masinambouw mengatakan bahwa sastra (bahasa) dan kebudayaan merupakan dua
sistem yang melekat pada manusia. Jika kebudayaan adalah sistem yang mengatur
interaksi manusia didalam masyarakat, bahasa (sastra) adalah suatu sistem yang
berfungsi sebagai sarana berlangsungnya interaksi.
Sebagai contoh, kesusastraan Indonesia.
Kesusastraan Indonesia menjadi potret sosial budaya masyarakat Indonesia. Tidak
jarang, kesusastraan Indonesia mencerminkan perjalanan serjarah Indonesia,
kegelisahan kultural dan manifestasi pemikiran Bangsa Indonesia. Misalnya,
kesusastraan zaman Balai Pustaka (1920-1933). Karya-karya sastra pada zaman itu
menunjukan problem kultural ketika Bangsa Indonesia dihadapkan pada budaya
Barat. Karya sastra tersebut memunculkan tokoh-tokoh (fiksi) yang mewakili
golongan tua (tradisional) dan golongan muda (modern). Selain itu, ada budaya
lama, seperti masalah adat perkawinan dan kedudukan perempuan yang mendominasi
novel Indonesia pada zaman Balai Pustaka. Sekarang ini, novel Indonesia
cenderung menyajikan konflik cinta, sains, kekeluargaan, dll..
V.
KESIMPULAN
Berdasarkan informasi-informasi yang ada, budaya dengan
sastra adalah hal yang tidak dapatdipisahkan satu sama lain karena memiliki
ketergantungan satu sama lain. Sebagai contoh, ada yang mengatakan bahwa bahasa
sangat dipengaruhi oleh budaya, sehingga segala hal yang terdapat dalam
kebudayaan akan tercermin di dalam bahasa. Sebaliknya, ada juga yang mengatakan
bahwa bahasa sangat dipengaruhi oleh kebudayaan dan cara berpikir manusia atau
penutur bahasa. Masinambouw mengatakan bahwa bahasa (sastra) dan
kebudayaan merupakan dua system yang melekat pada manusia. Jika kebudayaan
adalah system yang mengatur interaksi manusia di dalam masyarakat, maka bahasa
(sastra) adalah suatu system yang berfungsi sebagai sarana berlangsunganya
suatu interaksi.
VI.
SARAN
Sastra
dan budaya tidak dapat dilepaskan saling terikat satu sama lainnya. Maka dari
itu lahirlah suatu seni yang merupakan perpaduan antara sastra dan budaya.
Sebagai seseorang memiliki seni, budaya dan sastra hendaknya kita mesti menjaga
agar seni dan budaya Indonesia tetap terjaga kelestariannya sehingga Indonesia
dapat menunjukkan ciri khas Negara kepada dunia internasional di masa mendatang.
NAMA : MOCHAMAD ARDIYANTO
MUSLIH
KELAS : 1KB06
NPM :
25113531
Tidak ada komentar:
Posting Komentar