SOSOK YANG TAK
TERGANTIKAN
Karya : Moch. Ardiyanto Muslih
Dari jutaan tetesan air mani
tuhan memilihku untuk hidup di dunia ini
Air mani itu ia titipkan di dalam
rahim seorang wanita
Seorang wanita yang kelak menjadi
ibuku
Dan dari segumpal darah, kini aku
dapat melihat indahnya dunia
Terima kasih tuhan kau telah
menitipkaku di dalam rahim seorang ibu yang sangat mulia hatinya
Ibu…
Terlalu lemah dayaku untuk
melupakan cinta dan kasih sayangmu
Tak mampu ku terima kenyataan
pahit yang menyayatku tajam
Kenyataan bahwa kini kau telah
tiada
Kenyataan bahwa kini kau tak lagi
disampingku dan menemani hari-hariku
Ibu…
Aku merindukanmu
Aku rindu akan kasih sayangmu
Aku rindu akan belaian lembut
tangamu
Aku rindu bersandar di pundakmu,
kini setelah kau pergi aku tak tahu pada siapa lagi aku bisa bersandar
Ibu…
Setelah kau pergi, aku tak percaya
lagi bahagia itu ada
Semua kenangan indah itu lenyap
sudah, semua kenangan indah itu tak dapat lagi kurasakan, tak dapat terulang
kembali
Hari-hariku berjalan bagaikan
aliran detak jantung yang gelisah, memaksa mataku kembali basah meneteskan air
mata
Jiwaku tersiksa, hatiku tersayat
melihat mereka yang masih bisa merasakan kelembutan kasih saying seorang ibu
Tuhan…
Mengapa harus ada perpisahan ?
Mengapa kau ambil ibuku ?
Mengapa kau pisahkan kami ?
Seandainya waktu dapat ku putar
kembali, aku akan membahagikan ibuku hingga akhir hayatnya dan tak akan ku kecewakan
dirinya
Tuhan…
Kini yang bisa kulakukan tak
lebih dari membelai kasih hampa, kasih hampa tanpa seorang ibu
Yang bisa kulakukan saat ini
hanyalah memanjatkan ribuan do’a untuknya disurga
Dalam sujud dan do’aku, kupinta
jutaan harapan
Tuhan… semoga ibuku tenang
disisimu dan semoga aku diberi ketabahan atas kepergiannya
NAMA : MOCHAMAD ARDIYANTO MUSLIH
NPM : 25113531
KELAS : 1KB06