Sabtu, 12 April 2014

PUISI


SOSOK YANG TAK TERGANTIKAN

                                                                                   Karya : Moch. Ardiyanto Muslih

Dari jutaan tetesan air mani tuhan memilihku untuk hidup di dunia ini
Air mani itu ia titipkan di dalam rahim seorang wanita
Seorang wanita yang kelak menjadi ibuku
Dan dari segumpal darah, kini aku dapat melihat indahnya dunia
Terima kasih tuhan kau telah menitipkaku di dalam rahim seorang ibu yang sangat mulia hatinya

Ibu…
Terlalu lemah dayaku untuk melupakan cinta dan kasih sayangmu
Tak mampu ku terima kenyataan pahit yang menyayatku tajam
Kenyataan bahwa kini kau telah tiada
Kenyataan bahwa kini kau tak lagi disampingku dan menemani hari-hariku

Ibu…
Aku merindukanmu
Aku rindu akan kasih sayangmu
Aku rindu akan belaian lembut tangamu
Aku rindu bersandar di pundakmu, kini setelah kau pergi aku tak tahu pada siapa lagi aku bisa bersandar

Ibu…
Setelah kau pergi, aku tak percaya lagi bahagia itu ada
Semua kenangan indah itu lenyap sudah, semua kenangan indah itu tak dapat lagi kurasakan, tak dapat terulang kembali
Hari-hariku berjalan bagaikan aliran detak jantung yang gelisah, memaksa mataku kembali basah meneteskan air mata
Jiwaku tersiksa, hatiku tersayat melihat mereka yang masih bisa merasakan kelembutan kasih saying seorang ibu

Tuhan…
Mengapa harus ada perpisahan ?
Mengapa kau ambil ibuku ?
Mengapa kau pisahkan kami ?
Seandainya waktu dapat ku putar kembali, aku akan membahagikan ibuku hingga akhir hayatnya dan tak akan ku kecewakan dirinya

Tuhan…
Kini yang bisa kulakukan tak lebih dari membelai kasih hampa, kasih hampa tanpa seorang ibu
Yang bisa kulakukan saat ini hanyalah memanjatkan ribuan do’a untuknya disurga
Dalam sujud dan do’aku, kupinta jutaan harapan
Tuhan… semoga ibuku tenang disisimu dan semoga aku diberi ketabahan atas kepergiannya



NAMA : MOCHAMAD ARDIYANTO MUSLIH
NPM : 25113531
KELAS : 1KB06